Tak seperti upacara bendera biasanya, sesuatu tampak membedakan upacara bendera pada tanggal 22 Oktober 2017 itu dengan upacara bendera pada hari-hari lainnya, hal yang tampak berbeda itu adalah sarung. Ya, pakaian khas dari kaum santri itu tampak membalut tubuh para santri.
Upacara yang berbeda itu dipimpin oleh ketua ISMA I dari SMAS Al-Multazam yaitu ananda Nur Lailatul Fitriyah Abidin dengan pembina upacara usth Muhimmatul Khoiroh, ST. Selaku ketua pondok pesantren Al-Multazam 1,dalam upacara tersebut, beliau menjelaskan hakikat dari seorang santri dan fungsinya dalam masyarakat.
Tidak hanya mudarris dari sekolah saja, mudarris diniyah pun turut mengikuti upacara ini.”Sebagai santri kita harus bisa menjawab pertanyaan dari masyarakat yang membutuhkan ilmu kita”, jelas usth Muhimmatul Khoiroh dalam upacara yang diselenggarakan di halaman sekolah SMAS dan MTs Al-Multazam ini.. (Aqila)