Acara 40 hari santri baru Al-Multazam adalah momen yang sangat ditunggu oleh santri didik baru. Segenap rangkaian acara disusun dengan sangat baik agara acara berjalan tanpa adanya kendala apapun. Sebelum santri didik baru tampil di hari H, mereka dilatih untuk menampilkan tampilan yang terbaik.
Acara tersebut bertempat di Al-Multazam 1 Mojokerto tepatnya pada hari Minggu, 20 Agustus 2017. Acara yang dimulai pada pukul 09.00 hingga selesai ini dihadiri oleh asatidz maupun asatidzah dan walisantri.
Acara 40 hari santri baru bertujuan agar santri dapat beradaptasi dan dididik untuk belajara mandiri.
“Perasaannya senang bisa ketemu sama orang tua, tapi agak deg-degan pas mau tampil” Ucap Widia, salah satu santri baru.
Acara dibuka dengan penampilan pencak silat yang dibawakan oleh santri Al-multazam dengan gerkan beladirinya yang membuat walisantri terpukau. Dilanjut dengan pidato 3 bahasa, yakni bahasa Arab, Inggris, dan Indonesia. Acara disambung dengan telling strory atau taqdimul qissoh dengan mengeluarkan ekspresi dan gaya bicaranya. Dilanjutkan dengan membaca nadhom tasrif istilahi yang telah ditentukan. Masih belum berhenti disini, angkaian acara elanjutnya adalah penampilan nasyid dengan gerakan yang serempak dan ditambah dengan semangat menjadi pelengkap dalam tarian tersebut. “penampilan disambung dengan grup panduan suara yang membawa lagu kebangsaan indonesia raya dan mars al-multazam serta pembacaan puisi yang bertemakan IBU” tutur ketua panitia kepada Warta Aulia
Dilanjutkan dengan pembacaan sususnan inti dengan menggunakan 4 bahasa, yaitu bahasa Inggris, Arab, Indonesia dan Jawa yang dibawakan oleh MC. Kemudian sambutan Ketua Pondok oleh Ustadzah Muhimmatul Khoiroh, S.T, Sambutan Kepala Madrasah Oleh Ustadzah Evi Rahmawati, S.T dan sambutan yang paling akhir oleh H.M. Asywiruddin. Acara yang terakahir dan sebagai penutup acara adalah mauidhah dan doa yang langsung dipimpin oleh K.H Makinuddin Qomari selaku pengasuh Pondok pesantren Al-Multazam Mojokerto. Setelah acara selesai para santri baru menemui orang tua masing-masing untuk melepas kerinduan.
Acara 40 hari santri baru Al-Multazam adalah momen yang sangat ditunggu oleh santri didik baru. Segenap rangkaian acara disusun dengan sangat baik agara acara berjalan tanpa adanya kendala apapun. Sebelum santri didik baru tampil di hari H, mereka dilatih untuk menampilkan tampilan yang terbaik.
Acara tersebut bertempat di Al-Multazam 1 Mojokerto tepatnya pada hari Minggu, 20 Agustus 2017. Acara yang dimulai pada pukul 09.00 hingga selesai ini dihadiri oleh asatidz maupun asatidzah dan walisantri.
Acara 40 hari santri baru bertujuan agar santri dapat beradaptasi dan dididik untuk belajara mandiri.
“Perasaannya senang bisa ketemu sama orang tua, tapi agak deg-degan pas mau tampil” Ucap Widia, salah satu santri baru.
Acara dibuka dengan penampilan pencak silat yang dibawakan oleh santri Al-multazam dengan gerkan beladirinya yang membuat walisantri terpukau. Dilanjut dengan pidato 3 bahasa, yakni bahasa Arab, Inggris, dan Indonesia. Acara disambung dengan telling strory atau taqdimul qissoh dengan mengeluarkan ekspresi dan gaya bicaranya. Dilanjutkan dengan membaca nadhom tasrif istilahi yang telah ditentukan. Masih belum berhenti disini, angkaian acara elanjutnya adalah penampilan nasyid dengan gerakan yang serempak dan ditambah dengan semangat menjadi pelengkap dalam tarian tersebut. “penampilan disambung dengan grup panduan suara yang membawa lagu kebangsaan indonesia raya dan mars al-multazam serta pembacaan puisi yang bertemakan IBU” tutur ketua panitia kepada Warta Aulia
Dilanjutkan dengan pembacaan sususnan inti dengan menggunakan 4 bahasa, yaitu bahasa Inggris, Arab, Indonesia dan Jawa yang dibawakan oleh MC. Kemudian sambutan Ketua Pondok oleh Ustadzah Muhimmatul Khoiroh, S.T, Sambutan Kepala Madrasah Oleh Ustadzah Evi Rahmawati, S.T dan sambutan yang paling akhir oleh H.M. Asywiruddin. Acara yang terakahir dan sebagai penutup acara adalah mauidhah dan doa yang langsung dipimpin oleh K.H Makinuddin Qomari selaku pengasuh Pondok pesantren Al-Multazam Mojokerto. Setelah acara selesai para santri baru menemui orang tua masing-masing untuk melepas kerinduan.