Selasa,14 Maret 2017 berlokasi di masjid pondok pesantren Al-Multazam Kepuhanyar Mojoanyar Mojokerto dihelat STUDY KEPENDIDIKAN yang diprakasai oleh Program studi Pendidikan Islam, fakultas tarbiyah, Universitas Darussalam dengan menjadikan Al-Multazam menjadi salah satu objek analisisnya. Dalam kunjungannya, salain untuk melakukan analisis di pondok pesantren Al-Multazam juga untuk menjalin silaturahim antara Gontor dan Al-Multazam. Pesatren Al-Multazam menjadi salah satu objek yang dipilih UNIDA (selain SMA Trend Sains Tebuireng dan satu objek lagi di Malang ). Acara dimulai pukul 7.30 dengan diawali sambutan dari Pimpinan pondok pesantren Al-Multazam, H.M.Asywiruddin dengan sebuah pertanyaan spektakuler,” Disini mahasiswa atau mahasantri ?” tanya Gus Dien, panggilan akrab beliau. Serentak rombongan UNIDA menjawab mahasantri. Dalam rombongan itu juga hadir dosen pendamping, Aufa Alfian Musthofa, dekan fakultas tarbiyah, Dr. H. Imam Bahroni, M.A., M.L.Sc. serta dihadiri juga oleh ketua prodi PAI, H.Agus Budiman, M.Pd. . Acara Selanjutnya diisi dengan presentasi kepesantrenan oleh H.M.Badri serta presentasi pendidikan formal oleh Ah. Fauzi Agutiono , S.Ag. ketika sesi pertanyaan, para mahasiswa Terlihat sangat tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang pondok pesantren Al-Multazam dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan. Sekitar pukul 10.00 mahasiswa UNIDA keliling ke area sekolah dengan satu pembimbing di setiap kelompok. Mereka direkomendasikan IKPM untuk memilih Al-Multazam karena juga untuk bersilaturahmi dengan alumni Gontor yang mengabdi di pesantren Al-Multazam. “Tema kami adalah pendidikan “. Jawab mahasiswa dari Aceh dan Lampung serentak. Selain itu, tujuannya mereka melakukan studi kependidikan adalah difokuskan dalam manajemen lembaga-lembaga pendidikan yang berbasis islam, hal itu dituturkan oleh ketua pelaksanaan kegiatan. Mereka juga tertarik dengan sistem boarding school terprogram yang dimiliki Al-Multazam. Mereka mengacungi jempol atas disiplinnya santri pesantren Al-Multazamyang bergelut dengan padatnya kegiatan. Bahkan di pesantren Al-Multazam diwajibkan program pendidikan selama 6 tahun. ” kalau di Gontor ada yang sebagian masuk waktu SMA atau SMP. “Dan kebetulan saya juga baru masuk” jelas seorang mahasiswa asal Purwokerto itu. “Kami juga tertarik dengan perpaduan salaf dan modern di pondok pesantren Al-Multazam ini. Salaf , yang memang baru kami ketahui karena di Gontor berbasis modern jadi istilah salaf seperti itu cukup minim.” Timpal ketua pelaksana kegiatan tersebut. Ketua pelaksana kegiatan studi kependidikan yang turut hadir menyatakan banyak kesan di Al-Multazam dalam pembicaraan terakhirya dengan crew Warta Aulia. “Yang hebat disini adalah menjaga keistiqomahannya. Ya istiqomahnya tetap di pertahankan” Ucap mahasiswa yang memiliki nama lengkap Muhammad Abdul Basit. Selanjutnya mereka berfoto–foto di halaman sekolah Al-Multazam. Akhirnya rombongan unida yang berjumlah 107 orang ( mahasiswa semester 2 : 69 0rang, mahasiswa semester 4 : 34 orang, dosen pembimbing : 4 orang ) beranjak pulang sekitar pukul 11.00. dan terakhir, luaran yang mereka harapkan setelah melakukan kegiatan ini adalah terciptanya pribadi mahasiswa yang mempunyai wawasan luas khususnya dalam bidang pendidikan serta agar terciptanya tali silaturahmi antar lembaga pendidikan yang berbasiskan islam.
( hilmy/tasya )